Menabung. Adalah sebuah kata yang selalu kita dengar mulai kita masuk TK sampai kita punya anak di TK. Mungkin saat kita kecil, orangtua kita selalu mengingatkan bahwa dengan menabung kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Instrumennya tentu berkembang sesuai usia kita. Saya jadi ingat waktu kecil dulu punya celengan ayam yang dari gerabah. Lalu waktu saya SMP, saya mulai memberanikan diri masuk ke bank untuk mendaftar jadi nasabahnya karena iming-iming hadiah 1 milyar.
Tentu bukan jumlah yang kecil, sehingga saya yang waktu itu tidak mengerti gunanya kartu pelajar nekad tanya ke customer service untuk apply. Sayangnya...
ditolak mentah-mentah karena yang saya punya cuma buku penghubung orangtua-guru!
Tapi tentunya sekarang saya sudah punya rekening di bank. Hanya yang saya belum punya....hadiah 1 milyarnya!
Alasan utama kenapa kita harus menabung adalah karena kita masih hidup di dunia. Coba kalau sudah mati, apa kita masih perlu uang? Cuma tuyul yang mata duitan. Setan gentayangan juga nggak doyan uang.
Manusia tentu mengalami beberapa fase dalam kehidupannya. Fase saat tumbuh kembang, dewasa, tua, lalu mati. Saat kita beranjak dewasa, kita ingin punya uang untuk sekolah, beli sandang, pangan, rumah, mobil, perhiasan...semua untuk kenyamanan hidup. Harta dapat menghampiri selama badan masih sehat wal afiat. Saat kita tua, atau malah terkena kecelakaan dan penyakit, bukan uang yang mengejar kita, tapi malah kita yang mengejar uang. Kata orang, hidup seperti roda berputar. Kadang di atas, kadang di bawah. Kita selalu merasa lebih siap untuk di atas ketimbang ada di bawah. Padahal hidup selalu menawarkan resiko sukses-gagal yang sama besarnya.
Berani sukses, berarti berani gagal. Lalu, bagaimana kita bersiap mengalami kegagalan atau krisis finansial di masa makmur? Tentunya dengan menyisihkan sebagian penghasilan untuk kita tabung. Hanya perlu diingat,ada beberapa strategi yang harus disusun agar sasaran kita menabung dapat tercapai. Di bawah ini ada beberapa tips yang dapat
anda praktekkan:
1. Susunlah rencana anda
Coba anda fikirkan, mau punya apa anda 3 tahun, 5 tahun, bahkan 20 tahun lagi? Apa yang ingin anda capai? Tulis dalam agenda anda
2. Sesuaikan penghasilan anda
Mimpi boleh tinggi, hanya perlu realistis. Sulit mewujudkan mimpi anda punya pesawat jet pribadi kalau income anda cuma 1 juta rupiah sebulan. Mungkin ideal jika anda bisa menyisihkan 50% penghasilan anda untuk menabung. kalau tak bisa, 5% pun jadi. Dan disiplinlah dengan mimpi anda
3. Bayarlah diri anda sebelum membayar orang lain
Anda seorang pribadi yang layak dibayar. Maka saat anda gajian, anda harus membayar diri anda sendiri sebelum uang anda lari ke kantong pengusaha supermarket, atau pengusaha butik. Masukkan uang itu ke rekening anda.
4. Pilih instrumen menabung sesuai target yang anda ingin capai, dan resiko yang sanggup anda tanggung
Saat ini instrumen menabung sudah sedemikian beragamnya. Ada yang di tabungan, deposito, emas,properti (tanah dan gedung), reksadana, dll. Dengan memecah uang anda, berarti anda juga membagi resiko dalam berinvestasi, sehingga tujuan anda dapat cepat tercapai.
5. Jangan lupa untuk berjaga-jaga dengan asuransi
Saat kita sakit atau tua dan tak berpenghasilan, instrumen yang ini akan sangat berguna.
6. Yang terpenting…mulai dari sekarang!
Makin cepat anda mulai, makin besar hasil yang anda dapat di kemudian hari. Percayalah, karena ini sudah hukum alam berinvestasi
Oke....selamat menabung!
by dini indah