Sponsored

Artikel: Sariawan

Source: http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=2&id=89875&kat_id=105&kat_id1=150&kat_id2=190

Sariawan atau stomatis aphtosa adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menjadi penyebab munculnya sariawan. Misalnya, luka tergigit, mengkonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit.

Sariawan biasanya muncul di bibir bawah, bibir atas, lidah, gusi, dan selaput lendir pipi. Luka sariawan ini menimbulkan rasa nyeri dan panas. Bercak luka ini agak kaku dan sangat peka terhadap gerakan lidah atau mulut sehingga mengganggu pada waktu makan atau berbicara. Penderita biasanya juga banyak mengeluarkan air liur.

Biasanya sariawan akan sembuh sendiri dalam waktu empat sampai 20 hari. Jika penyakit ini belum sembuh dalam waktu 20 hari maka penderita harus diperiksa lebih lanjut untuk menentukan apakah ada sel kanker.

Ada beberapa jenis obat yang dikenal bisa membantu meredakan keluhan akibat sariawan. Ada jenis obat berbentuk salep dengan kandungan kortikosteroid yang dioleskan pada luka sariawan. Obat tetes gentien violet, perak nitrat, atau obat kumur dapat membantu mengurangi rasa sakit. Pada penderita sariawan kambuhan yang disertai kecemasan hebat, pemberian obat anticemas dapat mengatasi masalah. Pemberian vitamin C atau zat besi dalam dosis tinggi pada penderita sariawan yang kekurangan zat-zat tersebut sering dapat menolong.

Ada beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya sariawan. Misalnya, menjaga kesehatan umum terutama mulut, menghindari luka pada mulut saat menggosok gigi atau menggigit makanan, menghindari pasta gigi yang merangsang, makanan yang terlalu panas,
obat-obatan atau zat yang menimbulkan alergi, dan menghindari stres.