Sponsored

Awas, Salah Pasang Termometer!

Oleh: dr. Purnamawati S. Pujianto, Sp. AK, MMPed

Sudah bukan rahasia lagi, anak-anak gampang demam. Maklum, mereka memang sangat terhadap infeksi virus, seperti pilek, flu, dan selesma. Buntutnya, ibu-ibu mereka jadi makin akrab dengan alat pengukur suhu tubuh atau termometer.

Namun, apakah para ibu sudah paham betul cara memaksimalkan termometer?

Pasalnya, banyak banget termometer dijual orang. Selain yang berisi merkuri, ada juga pengukur termometer liang telinga, dan termometer fleksibel yang ditempelkan di dahi.

Termometer digital sangat praktis, karena bisa membaca suhu tubuh dengan cepat dan akurat. Termometer jenis ini dapat dipakai untuk mengukur suhu tubuh secara oral (di rongga mulut), rektal (melalui anus), atau ketiak (dikepit di bawah lengan atas). Biasanya bergagang plastik dengan sensor dan layar hasil pengkuran di kedua sisinya.

Sedangkan termometer telinga dipakai untuk mengukur suhu gendang telinga atau suhu di dalam liang telinga. Pada anak yang agak besar, pengukuran dapat berlangsung cepat, akurat, dan mudah. Namun, pada bayi tidak begitu akurat, karena liang telinga masih kecil. Harganya pun lebih mahal. The American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menganjurkan penggunaan alat ini pada bayi berusia kurang dari tiga bulan.

Berikutnya, termometer strip plastik, merupakan lempengan tipis plastik yang ditempelkan di kening anak. Alat ini dapat dipakai untuk mengukur suhu tubuh, tapi akurasinya rendah, khususnya pada bayi dan anak kecil. Sedangkan termometer kaca merkuri yang pernah menjadi termometer paling banyak digunakan para ibu, kini tak dianjurkan, karena bahaya pencemaran merkuri (jika termometer pecah, misalnya).

Ada pula pacifier thermometers (termometer empeng). Meski mudah digunakan, pengukur suhu satu ini sering tidak akurat, sehingga tak dianjurkan dipergunakan pada bayi berusia kurang dari tiga bulan.

Para ibu harus memaksimalkan fungsi termometer, karena data suhu tubuh sangat dibutuhkan oleh tenaga medis. Metode yang dipilih dalam mengukur suhu tubuh anak sangat ditentukan oleh usia dan seberapa kooperatif anak. Apabila berumur kurang dari tiga bulan, misalnya, lebih akurat diukur menggunakan termometer digital.

Ketika berusia tiga bulan sampai dengan empat tahun, dapat dipilih termometer digital atau telinga. Termometer digital juga dapat dipakai untuk mengukur suhu di ketiak, meski hasilnya kurang akurat. Setelah anak berusia lebih dari empat tahun, termometer digital menjadi pilihan untuk mengukur suhu di dalam rongga mulut.

Namun, jika anak batuk berulang atau bernapas melalui mulut (akibat selesma yang menyumbat pengukuran suhu rongga mulut tidak lagi efektif. Gantinya, pakai termometer telinga, atau ukur suhu ketiak atau rektum dengan termometer digital.

Sebelum mengukur temperatur rektal, lumasi ujung termometer dengan jelly yang larut air (bukan petroleum jelly seperti vaselin). Baringkan anak di pangkuan, atau di atas tempat yang rata dan agak keras. Satu tangan memegang bagian bawah pantat, anak agar tidak bergerak-gerak. Sementara tangan lain memasukkan termometer melalui anus sejauh 1 - 2 cm. Bila ada tahanan, jangan masukkan lebih dari 1 cm. Tenangkan anak, lalu tunggu sampai terdengar nada -beep" (pada termometer digital).

Untuk mengukur temperatur di dalam rongga mulut (oral), bila anak baru saja minum atau makan, tunggu 20 - 30 menit. Pastikan tidak ada makanan, permen, di dalam mulutnya. Letakkan ujung termometer di bawah lidah, minta anak untuk mengatupkan bibirnya di sekeliling termometer. Ingatkan dia untuk tidak atau berbicara saat ada termometer di dalam mulut.

Terakhir, saat mengukur temperatur di ketiak, termometer harus menyentuh kulit, bukannya baju. Yang harus diingat, apa pun metodenya, ingat pantangannya: jangan mengukur suhu tubuh segera anak mandi, atau ketika ia tengah dibedong, karena akan mempengaruhi hasil pengukuran.*

sumber: Kompas

Kebutuhan Kalsium Harian

Kalsium adalah mineral utama yang menyusun tulang. Mengkonsumsi makan dengan kandungan kalsium yang tinggi dalam menu harian diperlukan untuk pertumbuhan tulang anak. Hal ini juga diperlukan untuk mencegah osteoporosis di kemudian hari.

Anak usia 1-3 tahun membutuhan 500mg kalsium setiap harinya, atau setara dengan 2 gelas susu.

Anak usia sekolah 4-8 tahun membutuhkan 800mg kalsium per hari. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi 3 gelas susu setiap harinya.

Anak berusia 9-18 tahun membutuhkan sekitar 1300mg kalsium setiap harinya. Kebutuhan kalsium yang tinggi ini dibutuhkan ketika mereka mulai memasuki masa pubertas. Kebutuhan kalsium ini setara dengan 4 gelas susu.(dhe)

Diterjemahkan bebas oleh Dea Haryono.
sumber: Calsium Requirement

Bayiku Kuning! Apa yang harus dilakukan???

Ketika bayi baru pulang dari rumah sakit, seringkali dokter/perawat berpesan, Jangan lupa bayi-nya sering-sering dijemur ya, Bu... Biar gak kuning.

Sebenarnya apa sih yang menyebabkan bayi kuning?
Kulit bayi menjadi kekuningan karena kelebihan jumlah bilirubin. Bilirubin ini adalah pigment merah-kekuningan yang ada dalam tubuh kita. Dalam jumlah kecil bilirubin memang terdapat dalam darah kita.

Bilirubin dihasilkan dan dikeluarkan melalui peredaran darah, ketika sel darah merah pecah. Bilirubin kemudian dibawa ke hati untuk diproses dan kemudian dibuang.

Kenapa bayi menjadi kuning?
Bayi baru lahir memiliki banyak sekali sel darah merah. Dan pemecahan sel darah merah adalah proses alami untuk membuang kelebihan sel darah merah ini. Proses ini menghasilkan bilirubin dalam jumlah yang cukup besar.

Sebab lain, hati bayi yang baru lahir belum dewasa (immature), sehingga tidak dapat mengolah bilirubin dengan cepat. Lambatnya proses ini tidak ada hubungannya dengan penyakit pada hati. Ini lebih karena hati bayi belum berkembang sempurna, sehingga proses pembuangan bilirubin berjalan lebih lambat dari seharusnya.

Faktor lain yang dapat menyebabkan kuning pada bayi adalah kondisi yang dikenal sebagai ABO incompatibility dan Rh incompatibility. Kedua kondisi ini menyebabkan pemecahan sel darah merah yang sangat cepat.Beberapa faktor lain yang juga dapat menyebabkan bayi kuning adalah diabetes selama kehamilan, penggunaan oksitoksin pada saat proses kelahiran, bayi laki-laki dari ras Asia, riwayat neonatal jaundice dalam keluarga, dan bayi lahir kurang bulan (kurang dari 38minggu).

Walaupun ada hubungan antara menyusui dengan naiknya resiko neonatal jaundice(kuning pada bayi baru lahir) selama minggu pertama, fakta ini tidak boleh mencegah ibu untuk menyusui anaknya.Hal ini kemungkinan disebabkan karena posisi menyusui yang kurang tepat, sehingga bayi tidak mendapatkan jumlah ASI yang dibutuhkan. Atau karena bayi lebih banyak tidur. Bayi-bayi yang kurang minum (dehidrasi) dan kurang buang besar, memiliki kemungkinan terkena jaundice lebih tinggi.

Apa tanda-tanda bayi sehat dan tidak mengalami dehidrasi?
Untuk mengamati bayi kuning atau tidak biasanya 2 atau 3 hari setelah pulang dari rumah sakit, bayi dirujuk untuk kontrol.
Pada hari ketiga setelah lahir, berat bayi sudah tidak turun lagi dan penurunan beratnya tidak lebih dari 10% berat lahir. Pada hari ini juga, bayi sudah mengeluarkan kotoran (bukan mekonium) setidaknya 2 atau 3 kali dalam satu hari, 6 hingga 8 popok basah per hari dan dapat menyusu setidaknya 6 hingga 8 kali.

Pada beberapa bayi, ada yang disebut kuning akibat ASI. Biasanya mulai terlihat antara hari ke 7 hingga ke 11 setelah kelahiran. Walaupun bayi dapat menyusu dengan baik dan pertambahan berat badannyapun normal, sesuatu di dalam ASI menghambat kemampuan hati untuk memproses bilirubin. Kondisi ini seringkali datang bersamaan dengan kuning fisiologis dan akan hilang dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan. Hal ini umum trejadi pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dan tidak berbahaya.Jika level billirubin bayi terlalu tinggi, ada kemungkinan dokter akan menyarankan untuk menghentikan pemberian ASI selama 1 atau 2 hari. (Jangan lupa untuk mempertahankan suplai, ASI harus tetap dipompa!)

Apa yang terjadi jika bayi baru lahir kuning?
Kuning fisiologis (physiologic jaundice) biasanya mulai terlihat pada hari kedua atau ketiga setelah lahir. Biasa dokter akan menyarankan untuk melakukan tes darah. Dari hasil tes darah dan kondisi umum bayi, dokter akan mengambil keputusan perawatan apa yang akan dilakukan. Jika perawatan dirasa tidak diperlukan, kuning pada bayi akan berkurang setelah satu minggu dan hilang dalam dua minggu. Jika dibutuhkan, bayi akan menjalani fototerapi menggunakan Bililight.

Bililight terdiri dari beberapa buah lampu fluorescent yang diletakkan di atas tempat tidur bayi. Sinar dari lampu ini akan membantu bayi untuk menghilangkan bilirubin di permukaan kulit dengan mengubah struktur bilirubin sehingga lebih mudah diproses oleh hati.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, selama dilakukan fototerapi, baju bayi dilepas. Mata bayi ditutup untuk menghindari paparan sinar yang terlalu terang. Posisi tidur bayi diubah beberapa kali untuk memastikan seluruh tubuh bayi terpapar sinar.

Penanganan hiperbelirubinemia (jaundice) pada bayi sehat
Usia, JamTSB Levelunit:mg/dL(pmol/L)
Consider PhototherapyPhototherapyExchange Transfusion if Intensive Photo therapy FailsExchange Transfusion and Intensive Phototherapy
<=24**. . .. . .. . .. . .
25-48>12 (210)>15 (260)>20 (340)>25 (430)
49-72>15 (260)>18 (310)>25 (430)>30 (510)
>72>17 (290)>20 (340)>25 (430)>30 (510)

Keterangan
* TSB = total serum bilirubin.
§ Bayi baru lahir yang kuning sebelum 24 jam setelah kelahirannya, tidak dinyatakan sebagai bayi sehat dan dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

Untuk mencegah bayi menjadi kuning, dianjurkan untuk menjemur bayi pada pagi atau sore hari, ketika panas matahari tidak terlalu terik. Menjemur di sini, bisa diartikan sebagai jalan-jalan pagi/sore, asalkan tubuh bay terpapar sinar matahari. Baju bayipun tidak perlu dibuka. Bahkan, jika sinar matahari masuk ke dalam kamar, bayi tetap bisa berada di dalam ruangan.(dhe)

Dirangkum dan diterjemahkan bebas oleh DeA Haryono
Sumber:
Facts About Jaundice
What happens when a newborn baby has jaundice?
Jaundice and Dehydration in The Early Discharged Healthy Term Newborn
Management of hyperbilirubinemia in the healthy term newborn.
Jaundice
What is newborn jaundice?

Artikel asli dalam bahasa inggris dapat dilihat di sini!

Ukuran Lambung bayi

Ketika para ibu mendengar bahwa kolostrum dihasilkan dalam jumlah kecil (ukuran yang digunakan sendok teh), mereka khawatir apakah jumlah tsb dapat memenuhi kebutuhan bayi mereka. Jawaban singkatnya: kolostrum adalah satu-satunya makanan yang dibutuhkan bayi cukup bulan. Berikut ini penjelasannya:

Kapasitas lambung bayi berusia 1hari adalah 5-7mL, atau sebesar kelereng. Menariknya, peneliti menemukan bahwa lambung bayi baru lahir tidak melar untuk dapat menampung lebih banyak. Karena dinding lambung bayi tetap, kelebihan susu seringkali dibuang (dimuntahkan kembali). Kolostrum merupakan makanan pertama bayi dalam jumlah yang tepat.

Pada hari ke-3, ukuran lambung bayi berkembang menjadi 0,75-1oz (sekitar 20-30mLmL). Pemberian ASI dalam jumlah kecil dan sering menjamin bayi mendapatkan susu yang dibutuhkannya.

Pada hari ke-7, ukuran lambung bayi sekitar 1,5-2oz (sekitar50-60mL), atau seukuran bola pingpong. Susui bayi sesering mungkin untuk memenuhi kebutuhannya. Dan produksi ASI akan meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan bayi.



Kapasitas Lambung Bayi


diterjemahkan bebas oleh DeA Haryono
sumber LLL Int'l

Apa dan bagaimana kolostrum berguna untuk bayi?

Payudara akan memproduksi kolostrum selama kehamilan hingga hari-hari pertama menyusui. Kolostrum berwarna kuning hingga oranye, kental dan lengket. Kandungannya rendah lemak, namun kolostrum tinggi kandungan karbohidrat, protein dan antibodi untuk menjaga bayi tetap sehat. Kolostrum sangat mudah dicerna, dan merupakan makanan pertama yang sempurna untuk bayi. Dihasilkan sedikit, tapi mengandung nutrisi konsentrasi tinggi untuk bayi baru lahir. Kolostrum juga memiliki efek laxative yang membantu bayi mengeluarkan kotoran pertamanya. Juga membantu membuang kelebihan bilirubin dan mencegah bayi menjadi kuning (jaundice).

Ketika bayi disusui cukup sering, payudara akan memproduksi susu mature pada hari ketiga atau keempat setelah melahirkan. Jumlah ASI akan meningkat dan mulai tampak lebih encer dan putih. Pada hari-hari pertama sangat penting untuk menyusui bayi setidaknya 8-12 kali setiap 24jam. Hal ini memungkinkan bayi mendapatkan manfaat kolostrum secara maksimal dan juga menstimulasi produksi ASI mature. Menyusui bayi sesering mungkin akan mencegah pembengkakan payudara.

Kolostrum bukan hanya nutrisi sempurna yang sesuai dengan kebutuhan bayi, tetapi juga mengandung sel hidup yang akan meaga bayi dari bakteri dan virus. Konsentrasi sel hidup ini banyak terdapat dalam kolosrum dibandingkan pada ASI mature.

Kolostrum bekerja sebagai vaksin alami yang 100%aman. Kolostrum mengandung banyak antibodi yang dikenal sebagai secretory immunoglobilun A (IgA). Sebelum bayi lahir, dia mendapatkan antibodi lain, IgG, melalui plasenta. IgA melindungi membran yang ada di tenggorokan, paru-paru dan pencernaan bayi. Sementara IgG bekerja melindung sistem peredaran (circulatory system) pada bayi.

Kolostrum berperan penting dalam melindungi saluran pencernaan bayi. Usus bayi baru lahir sangal permeable. Kolostrum menutupi lubang dengan membuat perlindungan di sepanjang saluran pencernaan yang dapat mencegah substansi asing masuk ke dalam sistem percernaan. Kolostrum juga mengandung leukosit dengan konsentrasi tinggi.

Kolostrum secara bertahap berubah menjadi ASI mature selama 2minggu pertama setelah lahir. Selama masa transisi ini, konsentrasi antibodi dalam ASI berkurang, namun jumlah ASI meningkat. Antibodi dalam ASI tidak hilang bersamaan dengan kolostrum. Selama bayi mengkonsumsi ASI, ia akan tetap mendapatkan antibodi.

Diterjemahkan bebas oleh DeA Haryono
sumber LLL Int'l

Membangun Mimpi Finansial

Menabung. Adalah sebuah kata yang selalu kita dengar mulai kita masuk TK sampai kita punya anak di TK. Mungkin saat kita kecil, orangtua kita selalu mengingatkan bahwa dengan menabung kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Instrumennya tentu berkembang sesuai usia kita. Saya jadi ingat waktu kecil dulu punya celengan ayam yang dari gerabah. Lalu waktu saya SMP, saya mulai memberanikan diri masuk ke bank untuk mendaftar jadi nasabahnya karena iming-iming hadiah 1 milyar.

Tentu bukan jumlah yang kecil, sehingga saya yang waktu itu tidak mengerti gunanya kartu pelajar nekad tanya ke customer service untuk apply. Sayangnya...

ditolak mentah-mentah karena yang saya punya cuma buku penghubung orangtua-guru!

Tapi tentunya sekarang saya sudah punya rekening di bank. Hanya yang saya belum punya....hadiah 1 milyarnya!

Alasan utama kenapa kita harus menabung adalah karena kita masih hidup di dunia. Coba kalau sudah mati, apa kita masih perlu uang? Cuma tuyul yang mata duitan. Setan gentayangan juga nggak doyan uang.

Manusia tentu mengalami beberapa fase dalam kehidupannya. Fase saat tumbuh kembang, dewasa, tua, lalu mati. Saat kita beranjak dewasa, kita ingin punya uang untuk sekolah, beli sandang, pangan, rumah, mobil, perhiasan...semua untuk kenyamanan hidup. Harta dapat menghampiri selama badan masih sehat wal afiat. Saat kita tua, atau malah terkena kecelakaan dan penyakit, bukan uang yang mengejar kita, tapi malah kita yang mengejar uang. Kata orang, hidup seperti roda berputar. Kadang di atas, kadang di bawah. Kita selalu merasa lebih siap untuk di atas ketimbang ada di bawah. Padahal hidup selalu menawarkan resiko sukses-gagal yang sama besarnya.

Berani sukses, berarti berani gagal. Lalu, bagaimana kita bersiap mengalami kegagalan atau krisis finansial di masa makmur? Tentunya dengan menyisihkan sebagian penghasilan untuk kita tabung. Hanya perlu diingat,ada beberapa strategi yang harus disusun agar sasaran kita menabung dapat tercapai. Di bawah ini ada beberapa tips yang dapat

anda praktekkan:
1. Susunlah rencana anda
Coba anda fikirkan, mau punya apa anda 3 tahun, 5 tahun, bahkan 20 tahun lagi? Apa yang ingin anda capai? Tulis dalam agenda anda

2. Sesuaikan penghasilan anda
Mimpi boleh tinggi, hanya perlu realistis. Sulit mewujudkan mimpi anda punya pesawat jet pribadi kalau income anda cuma 1 juta rupiah sebulan. Mungkin ideal jika anda bisa menyisihkan 50% penghasilan anda untuk menabung. kalau tak bisa, 5% pun jadi. Dan disiplinlah dengan mimpi anda

3. Bayarlah diri anda sebelum membayar orang lain
Anda seorang pribadi yang layak dibayar. Maka saat anda gajian, anda harus membayar diri anda sendiri sebelum uang anda lari ke kantong pengusaha supermarket, atau pengusaha butik. Masukkan uang itu ke rekening anda.

4. Pilih instrumen menabung sesuai target yang anda ingin capai, dan resiko yang sanggup anda tanggung
Saat ini instrumen menabung sudah sedemikian beragamnya. Ada yang di tabungan, deposito, emas,properti (tanah dan gedung), reksadana, dll. Dengan memecah uang anda, berarti anda juga membagi resiko dalam berinvestasi, sehingga tujuan anda dapat cepat tercapai.

5. Jangan lupa untuk berjaga-jaga dengan asuransi
Saat kita sakit atau tua dan tak berpenghasilan, instrumen yang ini akan sangat berguna.

6. Yang terpenting…mulai dari sekarang!
Makin cepat anda mulai, makin besar hasil yang anda dapat di kemudian hari. Percayalah, karena ini sudah hukum alam berinvestasi

Oke....selamat menabung!
by dini indah

Agar si Kecil Lebih Optimis

"Aku tidak bisa, Bunda" rengek Manda, ketika sang Bunda mendorongnya untuk ikut lomba lukis di sebuah mal. Padahal, Bunda tahu betul kalau Manda suka sekali melukis. Bunda jadi gemas melihat sikapnya yang selalu pesimis. Masa' belum apa-apa sudah menyerah? Bagaimana, ya, cara membangkitkan rasa optimis Manda?

Mengapa pesimis?
Rasa pesimis atau optimis seorang anak sebetulnya berawal dari terbentuknya harga dirinya. Menurut Erik Erikson, seorang psikoanalis asal Jerman kelahiran Amerika, pada anak-anak usia awal sekolah seringkali mengalami pertentangan antara dua kutub, yaitu industry versus inferiority. Industry atau kemampuan melakukan sesuatu yang mencapai keberhasilan merupakan hal dominan yang membuat anak optimis untuk mencoba berbagai bidang dan menguasainya sekaligus. Sedangkan kegagalan berulangkali yang dialami anak membuat anak merasa inferior atau rendah diri. Hal ini kemudian membuat anak jadi pesimis dan tidak mau mencoba lagi. Untuk membangkitkan kembali rasa optimisnya, anak perlu membangkitkan kembali citra positif pada dirinya.

Untuk membantu membangkitkan kembali citra positif pada diri anak, berikan dukungan emosional. Bila anak sudah mempunyai citra diri yang positif, niscaya ia tidak akan mudah menyerah dan lebih optimis dalam memandang hidupnya.


Pola asuh berperan penting!
Pola asuh keluarga memegang peranan penting dalam embentuk citra positif anak sejak dini. Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, saling memperhatikan, serta memiliki peraturan keluarga yang jelas, biasanya tumbuh menjadi anak yang optimis dan percaya diri. Sebaliknya, anak yang selalu dikritik, dicela atau dibanding-bandingkan, biasanya akan mempunyai konsep diri yang rendah, sehingga cenderung minder dan pesimis.

Bimbing anak untuk selalu memiliki konsep diri yang positif, misalnya dengan mengajarkan bahwa setiap orang mempunyai keunikan, kelebihan, dan kekurangan. BIla perlu, ajak anak untuk membuat daftar hal-hal positif yang dimilikinya. Dengan mengenali hal positif dari dirinya, lama-kelamaan self-image (citra diri) yang lebih baik pada anak akan terbentuk dengan sendirinya. Jangan lupa, puji anak saat ia menunjukkan keberhasilan-keberhasilan kecil.

sumber. dancow parenting series

Cara benar Menyusui

Sentukan puting payudara pada pipi bayi. Bayi akan bereaksi dengan membuka mulutnya sambil menggerakkan kepalanya ke arah sentuhan tersebut (rooting reflexs). Segera masukkan puting payudara dan sebagian besar areola (bagian hitam di sekitar puting) ke mulut bayi. Ini akan merangsang bayi untuk menghisap.

Bila areola tertekan antara lidah dan langit-langit mulut bayi, air susu akan terpancar keluar melalui puting dan masuk ke mulut bayi. Adanya cairan di mulut bayi akan merangsang refleks menelan. Sebaliknya, jika bayi hanya menggigit puting, sulit baginya untukm mendapatkan air susu dengan baik, karena gudang ASI terletak di daerah areola.

sumber. ayahbunda

Cara mudah mempersiapkan makanan untuk bayi Anda

Bagaimana cara membuat PUREE makanan bayi
  1. Mulai dengan memasak sayuran/buah-buahan. Makanan bisa dikukus, dibakar, direbus atau menggunakan micro-wave. Mengkukus makanan baik untuk mempertahankan kandungan nutrisi makanan.

  2. Masukkan makanan ke dalam blender/grinder yang akan digunakan untuk membuat puree

  3. Pisahkan air yang digunakan untuk memasak sayur/buah. Cairan ini akan digunakan dalam membuat puree. Menambahkan cairan ini akan membantu mengembalikan nutrisi yang keluar selama makanan dimasak.

  4. Nyalakan alat yang telah dipersiapan untuk membuah puree sayuran/buah

  5. Sedikit demi sedikit tambahkan air atau cairan yang telah dipisahkan hingga mendapatkan kekentalan yang diinginkan. Atau gunakan ASI/susu formula sebagai penganti air.


Bagaimana cara memberikan PUREE makanan pada bayi Anda
  1. Setelah cairan puree siap, pindahkan puree ke dalam tempat membuat ice-cube untuk dibekukan.

  2. Isi tiap cube dengan puree, seperti kita melakukan pengisian air untuk membuat ice-cube

  3. Tutup tempat es dengan plastic wrap, dan masukkan tempat es ke dalam freezer. Ulangi prosedur ini hingga purre yang telah disiapkan sebelumnya habis

  4. Setelah puree-cube beku, keluarkan tempat es dari freezer dan pindahkan puree-cube ke dalam plastic.

  5. Jangan lupa beri tanggalpersiapan dan jenisnya. Puree-cube dapat tahan hingga 1 bulan dalam freezer

  6. Ketika ingin memberi makan bayi Anda, keluarkan beberapa cubeyang dibutuhkan dan dicairkan. Pemanasan TIDAK perlu dilakukan, makanan dapat dibiarkan mencair hingga temperatur ruang. Namun jika Anda menggunakan micro-wave untuk mencairkan makanan, JANGAN LUPA untuk mengaduk makanan sebelum memberikannya pada bayi Anda


Pemberian homemade food akan mempermudah transisi dari makanan cair (bubur) ke table food.

pengalaman pribadi dan berbagai sumber

Resiko Pemberian MP-ASI terlalu dini

(Dirangkum & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, 26 March 2005)

Banyak sekali pertanyaan dan kritik yang timbul mengenai pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) di usia kurang dari 6 bulan. Bahkan banyak dari kita tidak pernah tahu mengapa WHO & IDAI mengeluarkan statement bahwa ASI eksklusif (ASI saja tanpa tambahan apapun bahkan air putih sekalipun) diberikan pada 6 bulan pertama kehidupan seorag anak. Kemudian setelah umur 6 bulan anak baru mulai mendapatkan MPASI berupa bubur susu, nasi tim, buah, dsb.

Alasan menunda pemberian MPASI
Mengapa harus menunda memberikan MPASI pada anak sampai ia berumur 6 bulan?!
Kalo jaman dulu (baca : sebelum diberlakukan ASI eksklusif 6 bulan) umur 4 bulan aja dikasih makan bahkan ada yg umur 1 bulan. Dan banyak yang berpendapat gak ada masalah apa-apa tuh dengan anaknya.

Satu hal yg perlu diketahui bersama bahwa jaman terus berubah. Demikian juga dengan ilmu & teknologi. Ilmu medis juga terus berkembang dan berubah berdasarkan riset2 yg terus dilakukan oleh para peneliti. Sekitar lebih dari 5tahun yang lalu, MP-ASI disarankan diperkenalkan pada anak saat ia berusia 4 bulan. Tetapi kemudian beberapa penelitian tahun2 terakhir menghasilkan banyak hal sehingga MP-ASI sebaiknya diberikan setelah anak berusia lebih dari 6bulan.

Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?!

1.Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit.
Hal ini disebabkan sistem imun bayi berusia kurang dari 6 bulan belum sempurna. Pemberian MP-ASI terlalu dini sama saja dengan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MP-ASI sebelum ia berumur 6 bulan, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yang hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya.

2.Saat bayi berumur 6 bl keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI.
Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl.

3.Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan
Saat bayi berumur kurang dari 6 bulan, sel-sel di sekitar usus belum siap untuk mengolah kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.

4.Menunda pemberian MP-ASI hingga 6 bulan melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari.

Proses pemecahan sari-sari makanan yg belum sempurna dalam usus bayi, pada beberapa kasus ekstrem ada juga yang memerlukan tindakan bedah akibat pemberian MP-ASI terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MP-ASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah anak berumur 6 bulan.

Masih banyak yg mengenalkan MP-ASI pada bayi kurang dari 6 bulan
Kalo begitu kenapa masih banyak orangtua yg telah memberikan MP-ASI ke anaknya sebelum berumur 6 bulan? Banyak sekali alasan kenapa ortu memberikan MP-ASI sebelum anak berusia 6 bulan. Umumnya banyak ibu yg beranggapan kalo anaknya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meski gak ada relevansinya banyak yg beranggapan ini benar.
Kenapa?
Karena belum sempurna, sistem pencernaannya harus bekerja lebih keras utk mengolah & memecah makanan. Kadang anak yg menangis terus dianggap sbg anak gak kenyang. Padahal menangis bukan semata-mata tanda ia lapar.

Belum lagi masih banyak anggapan di masyarakat kita seperti orang tua terdahulu bahwa anak saya gak papa tuh dikasih makan pisang pas kita umur 2 bulan. Malah sekarang jadi orang.

Alasan lainnya juga bisa jadi juga tekanan dari lingkungan dan gak ada dukungan seperti alasan di atas. Dan gencarnya promosi produsen makanan bayi yang belum mengindahkan ASI eksklusif 6 bulan.

Aturan MP-ASI setelah 6 bulan: Karena sebelum berusia 6 bulan mengandung resiko.
Sekali lagi tidak mungkin ada saran dari WHO & IDAI jika tidak dilakukan penelitian panjang. Lagipula tiap anak itu beda. Bisa jadi gak jadi masalah utkkita tapi belum tentu untuk yg lain.

Misalkan, ilustrasinya sama seperti aturan cuci tangan sebelum makan. Ada anak yang dia tidak terbiasa cuci tangan sebelum makan. Padahal ia baru bermain-main dengan tanah dsb. Tapi ia tidak apa-apa. Sedangkan satu waktu atau di anak yang lain, begitu ia melakukan hal tsb ia langsung mengalami gangguan pencernaan karena kotoran yg masuk ke makanan melalui tangannya.

Demikian juga dengan pemberian MP-ASI pada anak terlalu dini. Banyak yang merasa "anak saya gak masalah tuh saya kasih makan dari umur 3 bulan". Sehingga hal tsb menjadi "excuse" atau alasan untuk tidak mengikuti aturan yg berlaku. Padahal aturan tsb dibuat karena ada resiko sendiri. Lagipula penelitan ttg hal ini terus berlanjut. Saat ini mungkin pengetahuan dan hasil riset yg ada masih terbatas dan "kurang" bagi beberapa kalangan. Tapi di kemudian hari kita tidak tahu. Ilmu terus berkembang.

Dan satu hal yg penting. Aturan agar menunda memberikan MPASi pada anak kurang dari 6 bulan bukan hanya berlaku untuk bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Tetapi juga bagi bayi yg tidak mendapatkan ASI (susu formula atau mixed).

Semuanya akan kembali kepada ayah & ibu. Jika kita tahu ada resiko dibalik pemberian MP-ASI saat usia anak kurang dari 6 bulan, maka mengapa tidak kita menundanya. Apalagi banyak sekali penelitian & kasus yang mendukung hal tsb.

Apapun keputusan ibu & ayah, apakah mau memberikan MP-ASI saat anak berusia kurang atau lebih dari 6 bulan, alangkah baiknya dipertimbangkan dengan baik untung ruginya bagi anak, bukan bagi orang tuanya. Sehingga keputusan yg diambil adalah yg terbaik utk sang anak.
(Luk)

Sumber :

Solid Food in Early Infancy increases risk of Eczema, from original source : Fergusson DM et al Early solid feeding and recurrent childhood eczema: a 10-year longitudinal study Pediatrics 1990 Oct; 86:541-546.[ Medline abstract][Download citation]

World Health Organization (WHO). Infant Feeding Guidelines. 2003. Information for Health Professionals on Infant Feeding. www.who.int/health_topics/breastfeeding/en/

World Health Organization (WHO). 2003. Global Strategy for Infant and Young Child Feeding. www.who.int

World Health Organization (WHO). Complementary feeding. Report of the global consultation. Summary of guiding principles. Geneva, 10-13 December 2001. www.who.int

Artikel : Why Delay Solids?
http://www.kellymom.com/nutrition/solids/delay-solids.html

The introduction of solids in relation to asthma and eczema. A Zutavern, E von Mutius, J Harris, P Mills, S Moffatt, C White and P Cullinan. http://adc.bmjjournals.com/cgi/content/abstract/89/4/303

AAP. 1990. Early solid feeding and recurrent childhood eczema: a 10-year longitudinal study. DM Fergusson, LJ Horwood and FT Shannon. http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/abstract/86/4/541

NCBI. Protective nutrients and bacterial colonization in the immature human gut. Dai D, Walker WA. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=10645469&dopt=Abstract

Relation between early introduction of solid food to infants and their weight and illnesses during the first two years of life. Forsyth JS, Ogston SA, Clark A, Florey CD, Howie PW. Dept of Child Health, Ninewells Hospital and Medical School, Dundee.

Artikel : Stop MPASI terlalu dini. Majalah Ayahbunda Edisi/No.01 Januari 2005

tanpa mengubah konteks dan isi, tulisan ini diedit oleh DeA Haryono
**maaf ya mb' Luk... gatel sih... maklum bekas editor. hehehe**

Susu Formula atau Susu Segar?

Susu pasteurisasi
Merupakan susu segar yang diberi perlakuan panas (63-72 oC) selama 15 detik dengan tujuan untuk membunuh bakteri patogen (penyebab penyakit).

Susu UHT (Ultra High Temperature)
Susu segar yang diolah menggunakan pemanasan tinggi (135-145 oC) dan dalam waktu singkat (2-5 detik). Selain membunuh seluruh mikroorganisme, proses UHT juga untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu, serta mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu segarnya.

Susu bubuk/formula
Berasal dari susu segar, baik dengan atau tanpa rekombinasi zat lain (seperti lemak dan protein), yang dikeringkan dengan cara spray drying.

Jenis susu apa pun yang Anda pilih, perhatikan hal-hal berikut.
Komposisi susu
Susu yang diberikan harus mengandung zat-zat gizi penting, seperti energi, protein, dan lemak, dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Penampilan fisik
kemasan (kaleng, kadus atau karton) tidak penyok, berkarat, robek, kembung atau bocor
untuk susu cair, jangan konsumsi bila tercium bau asam dan teksturnya rusak (tampak 'pecah' dan agak kental)
untuk susu bubuk, jangan dikonsumsi bila ada gumpalan, warna berubah (misalnya, dari putih jadi coklat atau kelabu), dan berbau tengik.

Pilih yang tanggal kadaluwarsanya masih jauh

Patuhi cara penyajian (sesuai usia anak)
Takaran penyajian yang tidak tepat, misalnya saat melarutkan susu bubuk, dapat mengarah ke timbulnya resiko kurang gizi atau kerusakan ginal.

sumber. ayahbunda

Pengalaman pribadi
Sejak usia 7bulan, aKia sudah mulai dikenalkan susu bubuk, yang dipakai hanya untuk melarutkan bubur susu-nya. Setelah usia setahun, mulai kami memperkenalkan susu cair. Alasannya, toh... kandungan gizinya kurang lebih sama.
Awalnya, saya sempat mencoba memberikan susu bubuk merk tertentu, tapi dengan adanya tambahan susu bubuk di daftar belanja... Bisa dibayangkan, biaya bulanan meningkat hingga separuhnya. Hihihi... soalnya pas ASI hemaaat banget.
Akhirnya berbekal hunting kanan-kiri, kami ambil keputusan Kia dikasih susu UHT.

Susu Sapi atau Susu Kedelai?

Susu sapi


Paling banyak direkomendasikan. Alasannya, komposisi gizi susu sapi paling mendekati ASI. TAPI... Jangan pilih susu sapi, jika ada riwayat alergi susu sapi dalam keluarga.
Namun, ada kok susu sapi yang protein susunya sudah 'dipecah' sehingga lebih mudah dikonsumsi. Biasanya susu model ini diberi kode HA (hypoallergenic).

Tanda-tanda alergi
Diare dengan pendarahan atau lendir, kesakitan saat buang air besar, muntah, timbul ruam, bernapas seperti orang bersiul, sesak napas



Susu kedelai


Komposisi gizinya hampir sama dengan susu sapi. TAPI... sebagian orang yang alergi terhadap protein susu sapi juga alergi terhadap protein kedelai.
Kecuali, bila masalahnya adalah intoleransi terhadap laktosa (ketidakmampuan mencerna laktosa atau gula susu), maka susu kedelai bisa jadi pilihan utama.

berbagai sumber

Untung-nya ASI

Keuntungan mendapatkan ASI bagi bayi
  • ASI adalah makanan yang paling sempurna dan ideal untuk bayi

  • ASI sangat mudah dicerna dan diserap, sehingga mengurangi resiko kolik

  • Kandungan zat Besi (Fe) dalam ASI dapat lebih mudah digunakan

  • Kandungan ASI berubah menyesuaikan kebutuhan bayi

  • ASI mengandung senyawa yang akan membantu perkembangan sistem syaraf dan otak bayi

  • Bayi yang mendapatkan ASI lebih tahan terhadap alergi.

  • Bayi yang mendapatkan ASI jarang sakit, karena ASI mengandung antibodi

  • ASI dapat membantu bayi merespon terhadap vaksin, level antibodi pada bayi yang mendapatkan ASI lebih tinggi dari yang tidak (pada usia 7-12bulan)

  • Menyusui mengurangi resiko terkena SIDS (Sudden Infant Death Syndrome - Sindrom Meninggal Mendadak pada Bayi)


Keuntungan menyusui bagi Ibu
  • Menghemat pengeluaran bulan rumah tangga, karena tidak perlu membeli susu formula (-smile- pengalaman pribadi)

  • ASI selalu tersedia

  • ASI selalu segar, siap disajikan tanpa perlu dicampur, ditakar, dipanaskan atau tidak ada botol yang harus dicuci (dua yang terakhir gak berlaku bagi ASI perah -wink-)

  • Menyusui di malam hari jadi lebih mudah

  • Tidak perlu mempersiapkan stok susu jika melakukan perjalanan (ini juga pengalaman pribadi, soalnya stok ASI gak mungkin ketinggalan kan! -hehehe-)

  • Menyusui meningkatkan bonding antara ibu dan bayi

  • Dengan menyusui, pendarahan setelah melahirkan seringkali lebih sedikit

  • Ukuran rahim lebih cepat kembali ke ukuran sebelum hamil

  • Mempercepat penurunan berat badan (Bener lho... Anak pertama, aku naik 13kilo, back to berat sebelum hamil setelah 6bulan. Pas anak kedua naik 8kilo, belum 4bulan tinggal 1kilo ke berat sebelum hamil -big smile-)

  • Mengurangi kemungkinan terkena kanker rahim dan kanker payudara


disarikan dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi

Tips sukses menyusui


  • Susui bayi sesering mungkin, sesuai kebutuhan

  • Biarkan bayi menyusu pada salah satu payudara selama ia mau, baru kemudian berikan payudara berikutnya

  • Ada bayi yang setiap menyusu hanya pada satu payudara saja, namun ada juga yang selalu ingin menyusu di kedua payudara

  • Biasanya, 20-30menit bayi sudah dapat mengosongkan satu payudara


berbagai sumber