Sponsored

Agar si Kecil Lebih Optimis

"Aku tidak bisa, Bunda" rengek Manda, ketika sang Bunda mendorongnya untuk ikut lomba lukis di sebuah mal. Padahal, Bunda tahu betul kalau Manda suka sekali melukis. Bunda jadi gemas melihat sikapnya yang selalu pesimis. Masa' belum apa-apa sudah menyerah? Bagaimana, ya, cara membangkitkan rasa optimis Manda?

Mengapa pesimis?
Rasa pesimis atau optimis seorang anak sebetulnya berawal dari terbentuknya harga dirinya. Menurut Erik Erikson, seorang psikoanalis asal Jerman kelahiran Amerika, pada anak-anak usia awal sekolah seringkali mengalami pertentangan antara dua kutub, yaitu industry versus inferiority. Industry atau kemampuan melakukan sesuatu yang mencapai keberhasilan merupakan hal dominan yang membuat anak optimis untuk mencoba berbagai bidang dan menguasainya sekaligus. Sedangkan kegagalan berulangkali yang dialami anak membuat anak merasa inferior atau rendah diri. Hal ini kemudian membuat anak jadi pesimis dan tidak mau mencoba lagi. Untuk membangkitkan kembali rasa optimisnya, anak perlu membangkitkan kembali citra positif pada dirinya.

Untuk membantu membangkitkan kembali citra positif pada diri anak, berikan dukungan emosional. Bila anak sudah mempunyai citra diri yang positif, niscaya ia tidak akan mudah menyerah dan lebih optimis dalam memandang hidupnya.


Pola asuh berperan penting!
Pola asuh keluarga memegang peranan penting dalam embentuk citra positif anak sejak dini. Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, saling memperhatikan, serta memiliki peraturan keluarga yang jelas, biasanya tumbuh menjadi anak yang optimis dan percaya diri. Sebaliknya, anak yang selalu dikritik, dicela atau dibanding-bandingkan, biasanya akan mempunyai konsep diri yang rendah, sehingga cenderung minder dan pesimis.

Bimbing anak untuk selalu memiliki konsep diri yang positif, misalnya dengan mengajarkan bahwa setiap orang mempunyai keunikan, kelebihan, dan kekurangan. BIla perlu, ajak anak untuk membuat daftar hal-hal positif yang dimilikinya. Dengan mengenali hal positif dari dirinya, lama-kelamaan self-image (citra diri) yang lebih baik pada anak akan terbentuk dengan sendirinya. Jangan lupa, puji anak saat ia menunjukkan keberhasilan-keberhasilan kecil.

sumber. dancow parenting series